Selasa, 03 November 2015

Peta Geologi Pulau Sumatra

A. PETA GEOLOGI PULAU SUMATERA






















Pada peta geologi regional Sumatra diatas menggambarkan jenis-jenis batuan berdasarkan umur batuan atau sejarah terbentuknya dalam skala waktu geologi. Pada peta tersebut terdapat batuan sedimen, batuan vulkanik, batuan metamorf, dan batuan intrusive atau batuan terobosan.
1.      Batuan sedimen
Batuan sedimen pada peta geologi Sumatera dikalsifikasikan berdasarkan umur dalam skala waktu geologi mulai dari  zaman :
    a)    Zaman Holocene ( 10 ribu tahun terakhir) – Pleistocene (11 ribu tahun yang lalu) untuk jenis             batuan ini hampir mencangkup seluruh pulau Sumatera terutama bagian timur Sumatera yang             ditunjukan dengan warna kuning.
    b)  Zaman Pliocene ( 13 - 2 ma) – eocen ( 58 - 40 ma) setiap provinsi di sumatera dan pulau-pulau           kecil dibagian barat sumatera terdapat jenis batuan ini yang ditunjukan dengan warna hijau tua.
    c)  Zaman lower Cretaceous (145 - 466 ma) – upper Jurassic (199,6 ma) meliputi hanya sebagian kecil     pulau sumatera yang ditunjukan dengan warna biru muda.
    d) Triassic yang  berkisar 250 – 200 juta tahun yang lalu, meliputi pulau pulau kecil dibagian timur        Sumatera yang dijuluki pulau timah yang ditunjukan dengan warna silver.

2.      Batuan vulkanik
Berdasarkan skala waktu geologi Batuan vulkanik terbentuk di zaman :
    a)  Holocene ( 10 ribu tahun terakhir) – Zaman Pleistocene (11 ribu tahun yang lalu) hanya terdapat         sebagian kecil pulau sumatera yang ditunjukan dengan warna orange.
    b)  Pliocene ( 13 - 2 ma) – Eocen ( 58 - 40 ma) meliputi disepanjang bukit barisan pulau sumatera yang   ditunjukan dengan warna pink.

3.      Batuan intrusive
Pada peta regional Sumatera batuan intrusive hanya sebagian kecil di pulau sumatera, tetapi menerobos hampir seluruh litologi yang ada pada pulau Sumatera baik itu batuan Sedimen maupun batuan vulkanik atau batuan gunung api. Batuan intrusive ini berumur dari zaman:
    a)      Pliocene (13-2 ma) - Eocene (58-40 ma)
    b)      Late cretaceous (100,5 - 66 ma)
    c)      mid Jurassic (176 - 161 ma)
    d)     late triassic (237 - 201 ma) - early Jurassic (199,6 - 175,6 ma)
    e)      Permian (280 - 320 ma),

4.      Batuan metamorf
Untuk batuan metamorf dizona Sumatera bagian tengah terdapat satuan batuan skis dan gneiss. Satuan batuan ini lebih tua dibandingkan batuan intrusive. Jenis batuan ini hanya sebagian kecil yang ditunjukan dengan warna ungu.
Sumatera blok barat terdapat batuan sedimen yang berumur Permian awal yang meliputi daerah palepat, Silungkang, dan Mengkarang yang diunjukan dengan warna hijau tua. Dan batuan sedimen yang berumur permaian bawah – carboniferous awal yang meliputi Kluet dan Kuantam. Daerah Sumatera blok timur terdapat endapan alluvial yang berumur Permian awal – Devonian akhir , yang berdasarkan perkiraan atau interpertasi regional pulau Sumatera. Endapan alluvial tersebut terdapat pada daerah Bohorok dan Mentulu yang ditunjukan dengan warna coklat.
Untuk pulau timah berdasarkan peta tersebut diinterpretasikan batuanya berumur dari zaman Triassic – creataseous, yang meliputi daerah Bintan dan Tempilang atau kepulauan Bangka Belitung, lingga, dan Riu yang ditujukan dengan warna silver.

Referensi:
Crow. M. J. dan Barber A. J. 2015. Simplified Geological ma Of Sumatra 
<http://mem.lyellcollection.org>(diakses pada tanggal 22 September 2015)


1 komentar: